Minggu, 09 Oktober 2016

TEORI PEMBIBITAN DAN PENANAMAN TANAMAN
PPTAT - Yayasan Dian Tama
Disusun oleh Urbanus Harianto
Pembibitan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan bibit tanaman, terutama tanaman buah-buahan seperti rambutan, mangga, durian, lengkeng, dll atau bisa juga untuk tanaman hutan (meranti, leban, tengkawang). Pembibitan dapat disediakan memalui cara generatif maupun vegetatif. Pengembangbiakan  secara generatif dapat diupayakan melalui perkecambahan biji/benih yang tersedia di bawah tegakan induk alami atau secara khusus didapat dari kebun benih atau dengan cabutan alam atau stump (Vegetatif). Selain itu bibit juga dapat dikembangkan melalui cangkok, okulasi, menyambung, stek, dll.

PEMBIBITAN DENGAN CARA GENERATIF (DARI BIJI)
Penyiapan Media Perkecambahan :
1.      Campurkan 1 bagian pasir dengan 1   bagian tanah bagian top soil.
2.      Siram media dengan gembor sampai   keadaan lembab (tidak kering dan tidak  terlalu basah)
3.      Susun Biji di atas media persemaian
4.      Setelah perkecambahan berdaun  4  pindahkan ke polybag

PEMBIBITAN DENGAN CARA VEGETATIF (BIBIT CABUTAN)
Bibit yang berasal dari biji  tidak serta merta tersedia setiap bulannya.  Pengadaan bibit yang berasal dari cabutan dilakukan  jika tidak sedang musim buah. Cabutan adalah bibit yang didapat dengan cara mencabut anakan alam yang tumbuh di sekitar pohon induk / tegakan benih.
Ciri-ciri anakan  yang baik untuk cabutan: 1) Berbatang lurus dan diameter pangkal batangnya 3-4 mm, 2) Tinggi bibit  adalah kurang lebih 30 cm, 3) Percabangannya minimalis, 4) Perakarannya lurus dan 5) Bebas dari hama penyakit.


PERLAKUAN BIBIT CABUTAN ALAM
(Untuk pencarian bibit yang jauh dari lokasi penanaman)
1.      Bibit yang telah dicabut akarnya dibungkus dengan lumut basah atau koran basah
2.      Kemudian dimasukan dalam kantong pelastik besar
3.      Keluarkan udara dari dalam kantong plastik kemudian diikat dengan karet gelang
4.      Kantong yang ada bibitnya kemudian dimasukan didalam kardus.
5.      Bibit cabutan alam siap dibawa ke pembibitan
6.      Siap Disemai di dalam polybag

CARA PERSEMAIAN BIBIT CABUTAN ALAM
BAHAN:
1. Tanah top soil(humus)                     : 1 bagian
2. Kompos arang                                 : 0,5 bagian

CARANYA:
1.     Campur 1 bagian tanah dengan 0,5 bagian kompos arang aduk rata(tercampur merata)
2.     Campuran tanah dan kompos arang tersebut dimasukan kedalam polybag sebanyak ¾ bagian
3.    Anakan cabutan alam yang telah di pangkas daun dan akar  masukan  ke dalam polybag,kemudian tutup dengan media  sebanyak   ¼ bagian (sampai leher akar)
4.    Susun poly bag di rumah semai di siram lalu ditutup  dengan sungkup.

SUNGKUP
Sungkup dari plastic dapat  mengurung udara yang lembah setelah penyiraman dan mempertahankannya dalam keadaan lembah selama beberapa waktu sampai ada penyiraman lagi. Kondisi ini menyebabkan permukaan media  tetap lembab yang merupakan kondisi yang sesuai untuk persemaian . Berbeda dengan kondisi tanpa sungkup, dimana kondisi udara dipermukaan media cepat berubah. Kondisi ini menyebabkan permukaan media cepat kering sehingga tanaman kekurangan air,menjadi kering dan mati.

PEMELIHARAAN PERSEMAIAN
Penyiraman
·         Bibit yang di dalam sungkup di siram setelah embun yang di dalam sungkup hilang dan media tanam kering,untuk membuka sungkup di lakukan di bawah jam 9 pagi atau diatas jam 17.00 karna kalau dilakukan di atas jam 09.00 atau di bawah jam 17.00 kelembaban di dalam sungkup akan turun dengan derastis.
·         Bibit stelah berdaun 2 tingkat(4 daun) di pindahkan ke persemaian.Sebelumnya diadaptasikan dulu dengan membuka pintu sungkup,seminggu kemudaian sungkupnya.
·         Bibit di persemaian disiram 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman tergantung pada cuaca. Bila hujan tidak turun dilakukan penyiraman(untuk persemaian di bawah pohon atau atap paranet.
Penyiangan
·         Penyiangan di lakukan kalau di poly bag atau di sekililing poly bag di tumbuhi rumput – rumputan.
Pengendalian Hama Penyakit
·         Kalau persemaian di serang hama (ulat) kalau serangan di bawah 30 % di biarkan saja akan tetapi kalau 40 % keatas pengendalian hama dengan cara :
·         Membuang ulat
·         Menyemprot dengan campuran :
·         Cairan cuka kayu dicampur air dengan perbandingan 1 per 100 kali atau
·         Cairan daun pepaya di semprotkan ke daun persemaian,bisa juga dengan akar tuba yang di tumbuk dicampur air
Bibit siap tanam dengan memperhatikan ciri – ciri sebagai berikut :
1.      Bibit berumur 6 – 8 bulan
2.      Tinggi bibit kurang lebih 30 cm
3.      Batang lurus dan kuat
4.      Daun lebat dan bewarna hijau segar serta tidak berlobang
5.      Akar kokoh,siap menunjang batang

PERSIAPAN PENANAMAN
1.      Mempersiapkan lahan penanaman
·         Pengukuran jarak penanaman ( 5 m x 5 m)  kemudian dipasang ajir (diameter kuranglebih 3 cm   dan  panjang 1,5 m)
·         Pembersihan jalur tanam

2.      Penggalian lubang tanam
·         Lubang tanam dibuat dengan ukuran P 30 cm x L 30 cm x D 30 cm dan galilah sesuai ukuran.
·         Tanah bagian atas diletakkan terpisah dengan tanah bagian bawah. Untuk daerah datar lubang tanam langsung digali, untuk daerah miring dibuat teras terlebih dahulu baru dibuat lubang tanam.

PENANAMAN
·         Masukan pupuk kompos arang ke lubang yang telah digali tadi kurang lebih 0,5 kg
·         Campurkan dengan tanah bagian atas (tanah atas ada humusnya).
·         Ambil bibit yang sudah siap untuk ditanam. Tanah di dalam polybag dipadatkan dengan cara meremas-remas polibag secara hati-hati kemudian robeklah polybag dengan menggunakan pisau dan keluarkan bibit dari polybag. Saat mengeluarkan harus perlahan agar tanah tidak hancur.
·         Letakkan bibit di lubang tanam yang telah digali tadi, kemudian tutup dengan tanah atas yang sudah dicapur dengan kompos arang. Tinggi timbunan tanah sampai pada leher akar.
·         Tutuplah tanah sekitar batang tanaman dengan daun-daun kering. Tujuannya untuk mengurangi penguapan sehingga tanaman tetap lembab.
·         Tancapkan ajir di dekat tanaman dan letakkan polybag di atas ajir sebagai tanda adanya penanaman.
·         Sebaiknya waktu penanaman dilakukan pada musim hujan.

PEMELIHARAAN
·         Setelah satu bulan lakukan penyulaman bila ada tanaman yang mati atau tumbuhnya kurang baik.
·         Lakukan penyiangan dari gulma atau rumput (kurang lebih 3 bulan sekali)
·         Lalu melakukan pendangiran (tahun 1, 2 dan 3) sampai nampak tanaman menjadi sehat dan tak akan kalah oleh rerumputan atau gulma.
·         Usahakan tanaman mendapat sinar matahari yang cukup (tidak terlalu terlindung). Jika terlalu terlindung oleh pohon lain bisa dilakukan penebangan atau pemangkasan.
·         Berikan pupuk kompos arang susulan setiap tahun sebanyak 2 kg / pohon.
   

Demikian teori singkat tentang pembibitan dan penanaman tanaman. Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar